时间:2025-06-16 02:20:21 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Dalam forum International Conference on Infrastructure(ICI) 2025, Menteri K quickq中文官网入口
Dalam forum International Conference on Infrastructure(ICI) 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa kebutuhan investasi infrastruktur Indonesia dalam periode 2025 hingga 2026 mencapai USD 625 miliar atau setara lebih dari Rp10.000 triliun.
"Indonesia adalah negara kepulauan dengan keberagaman kondisi geografi dan ekonomi. Kita memiliki kebutuhan mendesak untuk memperluas konektivitas dan juga memastikan akses adil terhadap layanan infrastruktur," ujar Sri Mulyani dikutip dari YouTube Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan, Minggu (15/6).
Baca Juga: RI Buka Peluang Investasi dalam 55 Proyek Infrastruktur
Sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani menegaskan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan pembiayaan pembangunan infrastruktur nasional yang sangat besar. Apalagi menurutnya Pemerintah Indonesia hanya bisa menanggung menanggung sekitar 40 persen dari total kebutuhan tersebut. Berkaitan dengan itu, Ia menekankan bahwa masih ada kesenjangan pembiayaan yang sangat besar, yang tidak mungkin ditutup hanya oleh anggaran negara.
"Dasar pembiayaan menjadi permasalahan penting. Investasi infrastruktur membutuhkan dari periode 2025 sampai dengan 2026 membutuhkan 625 miliar dolar AS. Anggaran pemerintah daerah akan bisa membiayai 40% diantaranya. Karena itu kita menghadapi gap pembiayaan ini. Kita membutuhkan keikutsertaan sektor swasta dan dukungan dari banyak mitra serta tuntutan untuk penciptaan mekanisme pendanaan kreatif," jelas Sri Mulyani.
Ia juga menekankan bahwa penguatan kemitraan publik-swasta (Public Private Partnership/PPP) harus menjadi salah satu solusi utama dalam menjawab tantangan ini. Selain menyasar partisipasi domestik, pemerintah juga mendorong keterlibatan investor internasional, lembaga keuangan multilateral, serta instrumen inovatif seperti pembiayaan hijau dan sekuritisasi aset infrastruktur.
Konferensi ini menjadi ruang dialog penting antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga internasional untuk membahas strategi pembiayaan infrastruktur, yang tidak hanya dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan merata.
Soal PKL Jualan di Trotoar, Nasdem Pasang Badan untuk Anies?2025-06-16 02:19
Jokowi Ungkap Kondisi Terbaru Luhut Binsar Pandjaitan Saat Ini2025-06-16 02:17
Tren Tabungan Pernikahan, Nabung Bareng Pacar dalam Jumlah Besar2025-06-16 01:10
Awas, 5 Kebiasaan Sehari2025-06-16 01:09
Polda Kaltim Tetapkan Kapten Kapal MV Ever Judger Tersangka Tumpahan Minyak2025-06-16 01:07
Panji Gumilang Diperiksa 5 Jam, Dicecar Terkait Penyimpangan Pengelolaan Aset2025-06-16 00:59
FOTO: Lari Sambil Tampil Nyentrik di London Marathon2025-06-16 00:48
双面酷girl,看我一路“狂飙”进UCL学建筑!2025-06-16 00:32
Usai Diperiksa KPK, Yasonna Laoly Ditanya Soal Fatwa MA2025-06-15 23:59
Garda Oto Luncurkan Virtual Survey di myGarda, Inovasi Klaim Kendaraan Tanpa Ribet!2025-06-15 23:42
Jajaran Saham Paling Tokcer dalam Sepekan, Ada yang Terbang hingga 70%2025-06-16 02:06
Fatwa MUI: Dukung Kemerdekaan Palestina Wajib, Dukung Israel Haram2025-06-16 01:44
Jokowi Ungkap Kondisi Terbaru Luhut Binsar Pandjaitan Saat Ini2025-06-16 01:32
5 Alasan Berat Badan Tak Kunjung Turun Meski Sudah Diet2025-06-16 01:26
Jadi Incaran! 10 UMP Tertinggi 2025 untuk Fresh Graduate, Jakarta dan Papua Pegunungan Teratas2025-06-16 01:23
Ganti Kue Lebaran dengan 5 Camilan Penurun Berat Badan Ini2025-06-16 00:25
Panji Gumilang Diperiksa 5 Jam, Dicecar Terkait Penyimpangan Pengelolaan Aset2025-06-16 00:17
Ramai Dibahas, Apa Benar Obat Sakit Kepala Bisa Picu Anemia Aplastik?2025-06-16 00:10
Taiwan Blacklist Huawei dan SMIC, China Terancam Kehilangan Akses Teknologi AI Canggih?2025-06-15 23:36
新加坡拉萨尔艺术学院世界排名多少?2025-06-15 23:34