您的当前位置:首页 > 娱乐 > Surplus Dagang China Naik, Tapi Ekspor ke AS Rontok! Tanda 正文
时间:2025-06-15 16:22:22 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Ekspor China ke Amerika Serikat merosot tajam sebesar 34,5% secara tahunan quickq充值不了的原因是
Ekspor China ke Amerika Serikat merosot tajam sebesar 34,5% secara tahunan pada Mei 2025. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Februari 2020, saat pandemi COVID-19 mulai mengguncang perdagangan global. Melemahnya kinerja ekspor ini mencerminkan tekanan berat dari gelombang tarif AS yang kembali menghantam pengiriman barang dari Negeri Tirai Bambu.
Meski pemerintah AS telah menurunkan sebagian tarif sejak awal April, kinerja ekspor keseluruhan China pada Mei tetap melambat. Nilai ekspor hanya tumbuh 4,8% dibandingkan tahun sebelumnya, lebih rendah dari pertumbuhan 8,1% pada April dan di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan 5%.
“Data bulan Mei kemungkinan masih terbebani oleh periode puncak tarif,” ujar Lynn Song, Kepala Ekonom ING untuk China Raya mengutip Reuters, Senin (9/6/2025).
Baca Juga: Putaran Baru Negosiasi Perang Dagang AS-China Digelar di London
Ia menambahkan bahwa pengiriman masih mengalami front-loading karena risiko tarif, sementara penjualan ke kawasan lain di luar AS menjadi penopang utama.
Impor juga menunjukkan pelemahan, mencatat penurunan 3,4% secara tahunan setelah hanya turun 0,2% pada April. Penurunan ini lebih dalam dari ekspektasi pasar yang memperkirakan kontraksi 0,9%.
Meskipun sempat terjadi lonjakan ekspor pada Maret dan April akibat percepatan pengiriman sebelum tarif berlaku penuh, ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia ini tetap tinggi. Perundingan dagang kembali digelar di London awal pekan ini, menyusul percakapan telepon antara Presiden AS dan Presiden China pada pekan lalu. Namun ketidakpastian masih menyelimuti pembahasan sejumlah isu sensitif seperti kendali ekspor logam tanah jarang dan Taiwan.
Data juga menunjukkan bahwa surplus perdagangan China meningkat menjadi US$103,22 miliar, naik dari US$96,18 miliar pada bulan sebelumnya. Namun, di sisi lain, permintaan domestik terlihat rapuh. Impor minyak mentah, batu bara, dan bijih besi turun tajam, mencerminkan tekanan di sektor manufaktur dan konsumsi.
Di tengah tekanan eksternal dan lesunya permintaan dalam negeri, Beijing meluncurkan sejumlah langkah stimulus pada Mei. Ini termasuk pemangkasan suku bunga acuan dan program pinjaman murah senilai 500 miliar yuan. Namun, pasar bereaksi datar terhadap data perdagangan terbaru. Indeks CSI300 naik 0,29% dan Shanghai Composite menguat 0,43%.
Tekanan deflasi semakin memburuk. Indeks harga produsen (PPI) turun 3,3% secara tahunan pada Mei, lebih dalam dari penurunan 2,7% pada April. Ini merupakan kontraksi terdalam dalam 22 bulan. Aktivitas pabrik yang mendingin turut menekan pertumbuhan sektor jasa.
Baca Juga: Trump Sebut Capai Kesepakatan Soal Ekspor Mineral Tanah Jarang China ke AS
Penjualan ritel juga melambat, di tengah kekhawatiran pasar tenaga kerja dan harga rumah yang stagnan. Penjualan mobil pada Mei tumbuh 13,9% secara tahunan, melambat dari 14,8% di bulan sebelumnya.
Beberapa bisnis mulai beradaptasi dengan tekanan harga. Raksasa kedai kopi asal AS, Starbucks, mengumumkan pemangkasan harga rata-rata 5 yuan untuk beberapa minuman dingin di China.
Meskipun inflasi inti — yang tidak termasuk harga makanan dan energi — naik tipis menjadi 0,6% dari sebelumnya 0,5%, analis Capital Economics Zichun Huang menilai perbaikan tersebut belum cukup kuat. Ia memperkirakan overcapacity yang terus terjadi akan mempertahankan China dalam kondisi deflasi setidaknya hingga tahun depan.
Resmi! Hak Praktik Priguna PPDS Tersangka Kekerasan Seksual RSHS Bandung Dicabut Selamanya2025-06-15 16:11
Apa Beda PPOK dan Asma? Kenali Gejalanya2025-06-15 15:55
10% Armada Bomber Strategis Rusia Dirusak Serangan Ukraina: Dari TU2025-06-15 15:39
Ini Keamanan Berlapis PLN Untuk Amankan Laga Krusial Timnas Vs Cina2025-06-15 15:27
Hadir di Labuan Bajo, Ini Pesan Kapolri Untuk Satgas Pengamanan KTT Asean2025-06-15 15:13
7 Penyebab Wajah Terlihat Tua Meski Usia Masih 202025-06-15 14:53
Mulai 2028, Turis Asing Harus Diskrining Sebelum Kunjungi Jepang2025-06-15 14:52
Viral Buat 'Chatting', PAP Itu Apa Sih?2025-06-15 14:15
PKS Sambangi Golkar Bahas Konsolidasi Demokrasi2025-06-15 14:01
Apa Beda PPOK dan Asma? Kenali Gejalanya2025-06-15 13:47
Ronny Talapessy Ungkap Keinginan Richard Eliezer Setelah Jalani Hukuman 1.5 Tahun2025-06-15 16:20
Arab Saudi Bangun Resor Ski Futuristik, dari Mana Saljunya?2025-06-15 15:48
Konsep Pembelajaran Mandiri di Al Hikmah Boarding School Batu2025-06-15 15:45
Muncul Isu Masuk DPA Prabowo2025-06-15 15:38
Jelang Deep Learning Diterapkan di Sekolah, 30 Guru Bakal Dilatih di Australia2025-06-15 15:36
Mulai 2028, Turis Asing Harus Diskrining Sebelum Kunjungi Jepang2025-06-15 15:26
FOTO: Kucing2025-06-15 15:24
5 Hal Ini Bisa Terjadi Jika Kamu Terlalu Banyak Makan Semangka2025-06-15 15:12
Kapolri Tekankan Penguatan SDM Penting untuk Raih Kepercayaan Publik2025-06-15 15:06
Wujudkan Asta Cita, PLN IP UBP Labuhan Angin Dukung Sekolah di Tapian Nauli2025-06-15 13:59