Sindir Konsep Perubahan, Megawati: Kapan Negara Mau Maju?
JAKARTA,quickq官网下载苹果手机 DISWAY.ID -Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyinggung soal konsep perubahan yang dianggap lambat untuk kemajuan Indonesia.
Hal tersebut disinggung Presiden RI ke-5 dalam pidato penutupan Rakernas IV PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Oktober 2023.
Awalnya Megawati Soekarnoputri tengah membahas soal masa jabatan presiden yang hanya 5 tahun.
Dia menilai hal tersebut tidak menjadi masalah mengingat di pemerintahan Indonesia sendiri dilakukan dengan sistem demokrasi.
BACA JUGA:Bahas Kedaulatan Pangan Hingga Pemilu 2024, Megawati Beri Pembekalan Tertutup di Rakernas IV PDIP
BACA JUGA:Hasil Survei Terbaru: Prabowo-Ganjar Adu Kuat, Anies Membaik
Namun akan menjadi masalah jika ternyata pemimpin yang diganti setiap 5 tahun sekali itu tidak memiliki kesinambungan.
Menurutnya, itu akan menjadi berbahaya karena membuat perkembangan Indonesia menjadi lambat.
"Nah Indonesia adil makmur itu tidak akan terwujud, nah ini toh, apabila pemimpinnya itu lahir tanpa kesinambungan hanya kurun waktu lima tahunan periode pemilu. Tapi ini sebetulnya buat saya sudah dibuat lima tahun enggak apa-apa," ujar Megawati Soekarnoputri.
"Tapi kan konsep ke depannya siapa yang jadi presiden dia harus melakukan itu meneruskan itu bukan siapa jadi presiden dirubah," lanjutnya.
Bagi Megawati, konsep perubahan yang diterapkan setiap ada pemimpin baru sangat merugikan Indonesia, baik itu dari segi keuangan negara Indonesia maupun perkembangannya.
BACA JUGA:Kebakaran Hutan Lindung di Gunung Lawu Meluas Hingga 150 Hektare
BACA JUGA:Luar Biasanya BBM dari Sampah Plastik: Terungkap Lolos Uji Coba BRIN, Setara Bio Solar dan Pertamina Dex
Maka dari itu, kata Megawati, pemimpin yang berganti setiap 5 tahun ini harus mempunyai kesinamhungan dengan pemimpin yang sebelumnya.
- 1
- 2
- »
相关文章:
- Yayasan Mochammad Thohir Tebar 18 Hewan Kurban
- Embun Es Kembali Selimuti Dieng, Suhu Capai Minus 1,3 Derajat Celcius
- FOTO: Kontes Anjing Paling Jelek di Dunia, Siapa Pemenangnya?
- Sandiaga Uno Klaim PPP Telah Lolos Ambang Batas Parlemen 4 Persen, Ini Buktinya!
- Kadiv Humas Minta Seluruh Personel Polri dan Keluarganya Emban Fungsi Kehumasan
- Polisi Sidik Penambahan Tersangka Dugaan Penipuan Website Rabithah Alawiyah Palsu
- Donasi untuk Guru Ngaji yang Rawat Anak Disabilitas via Berbuatbaik
- Kembali Meriahkan IIMS Surabaya 2025, United E
- 10 Kota Kecil Terindah Dunia 2024 versi TimeOut, Ada dari Indonesia
- Dokter Sebut 0,5
相关推荐:
- Polri Pastikan Tak Ada Anggota Divhubinter Terlibat Pemerasan WN Kanada
- Buat Besok, 4 Tempat Wisata Ini Ngasih Promo HUT Jakarta
- Kemenekraf Terbuka Hubungkan AI dengan Subsektor Ekonomi Kreatif
- VIDEO: Larva Pohon Jadi Lauk Padat Nutrisi di Afrika
- PDI Perjuangan akan Bahas Strategi Pemenangan Pemilu 2024 di Rakernas Ke
- Dorong Peran Perempuan di Pasar Modal, FJPI Sumut Sambangi BEI
- Waspada Miom dan Kista Kandungan, Haid Tak Normal Jadi Gejala
- FOTO: Facekini Makin Diminati Warga China Hindari Terik Matahari
- Bolehkah Makan dan Minum Setelah Imsak?
- Simak Cara Klaim JHT Tanpa Harus Menunggu Usia 56 Tahun, Catat Semua Persyaratannya
- Bolehkah Makan dan Minum Setelah Imsak?
- Infografis: 15 Jenis Kurma Populer di Dunia dan Ciri
- VIDEO: Teh Manis feat. Gorengan, Ultimate Combo!
- NYALANG: Sejenak Intim dengan Alam
- PPIH Tegaskan Jemaah Haji Indonesia di Madinah Tidak Terlantar
- Catat! Syarat Uji SIM Harus Punya Sertifikat Sekolah Mengemudi
- Catat, 5 Hal yang Perlu Orang Tua Perhatikan Sebelum Pijat Bayi
- Cegah Penyebaran Rabies di NTT, Kementan Kirim Bantuan Vaksin
- Bagaimana Hukum Keluar Flek Cokelat saat Puasa?
- Niat, Doa, dan Tata Cara Mandi Junub sebelum Puasa Ramadhan