百科

'Jiwa Ketok', Kala Lukisan S. Sudjojono Menjelma Kemeja dan Kebaya

字号+ 作者:quickq官方软件ios 来源:百科 2025-05-29 11:39:31 我要评论(0)

Jakarta, CNN Indonesia-- Tak lagi cuma dipandang, karya seni lukiskini bisa dikenakan. Jenama Djon & quickq.io安卓版

Jakarta,quickq.io安卓版 CNN Indonesia--

Tak lagi cuma dipandang, karya seni lukiskini bisa dikenakan. Jenama Djon & Rose mencoba menuangkan lukisan S. Sudjojono dalam koleksi busanasiap pakai.

'Jiwa Ketok', Kala Lukisan S. Sudjojono Menjelma Kemeja dan Kebaya

Tak banyak karya S. Sudjojono yang bisa dinikmati masyarakat umum. Lukisan fenomenal "Pertempuran Sultan Agung dan Jan Pieterzoon Coen" (1974) berada di Museum Sejarah Jakarta.

Ada pula lukisan yang tersimpan di Museum Seni Rupa dan Keramik. Namun, sebagian besar lainnya sudah di tangan kolektor dan tak lagi bisa diakses secara bebas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Dari Gelap Menuju Terang, Mahija dan Hian Tjen Tutup Gelaran JFW 2024
  • Kala Industri Fesyen Melawan Emisi Karbon
  • Kendall Jenner Jadi yang Pertama Kenakan Gaun Klasik Givenchy Ini

"Terlebih karya-karya sang maestro tidak hanya indah, tapi juga memiliki nilai historis yang merekam keadaan di masa lalu," kata Tasya dalam sambutannya akhir pekan lalu.

Dari kemeja sampai kebaya

Koleksi di bawah jenama Djon & Rose ini pun dipamerkan dalam sebuah pertunjukan terbatas bertajuk "Jiwa Ketok" yang dalam bahasa Jawa berarti jiwa yang kelihatan.

Koleksi terdiri dari 12 look dengan siluet kebaya, kemeja, kaos, serta aksesori berupa tas. Yang membuatnya istimewa adalah potongan busana ini memakai motif lukisan S. Sudjojono.

Maya Sudjojono, putri bungsu S. Sudjojono-Rose Pandanwangi dan pendiri Djon & Rose berkata, lukisan yang dipilih adalah lukisan yang memiliki nilai sejarah.

Ada pun kebaya kutubaru dengan motif mawar merah diambil dari lukisan "1st Wedding Anniversary" (1960). Salah satu lukisan tertua S. Sudjojono, "Tjap Go Meh" (1940) dituangkan dalam siluet kebaya modern dan kemeja pria.

Jenama Djon & Rose menuangkan lukisan maestro S. Sudjojono dalam siluet kain, kebaya, kemeja, kaos dan aksesori. Koleksi ini dapat diperoleh di Pendopo Alam Sutera, Tangerang.Jenama Djon & Rose menuangkan lukisan maestro S. Sudjojono dalam siluet kain, kebaya, kemeja, kaos dan aksesori. Koleksi ini dapat diperoleh di Pendopo Alam Sutera, Tangerang. (dok. Pendopo)

Lukisan "Gerak Baru" (1985) disematkan dalam selembar kain dan tas. Maya bercerita, lukisan ini adalah hadiah ulang tahunnya yang ke-17 dari sang ayah.

"Lukisan ini saya minta ke bapak buat kado sweet seventeen, judulnya "Gerak Baru". [Kenapa Gerak Baru?] Bapak tuh heran, kok, anak sekarang gayanya [menari] kayak gitu? Mbok kayak bapak, nari Jawa," kenang Maya dalam kesempatan serupa.

Kemudian yang tak kalah menarik adalah kaos yang disematkan lukisan "Tiga Wanita di Atas Bukit" (1966). Lukisan menampilkan Rose Pandanwangi yang mengenakan baju bodo. Jika diperhatikan, ada dua wanita lain bersama Rose dalam satu lukisan.

Alexandra Pandanwangi, putri sulung S. Sudjojono-Rose Pandanwangi bercerita, sosok wanita yang berdiri paling belakang adalah Sri Sara Wahidin, sulung dari pernikahan Rose Pandanwangi dan Yahya Sumabrata.

"Nah, kalau yang [wanita] satu lagi ini memang karakter yang dibuat mirip mama, tapi kalau mama digambarkan paling depan," katanya.

Selain lukisan-lukisan ini, potongan koleksi lain mengambil motif lukisan "Seko" (1969), "Bunga Impian" (1969), "Pantai Sanur" (1972) dan "Pura Kembar" (1972).

Lihat Juga :
Lukisan Nyi Roro Kidul Hingga Mobil Sukarno Jadi Benda Cagar Budaya

Sebenarnya ,menyulap karya seni jadi sesuatu yang bisa dikenakan bukan lagi hal baru dalam dunia maestro seni rupa. Namun, keputusan untuk benar-benar menuangkannya secara utuh mungkin perlu dipertimbangkan lagi, terutama untuk siluet kaos.

Rasanya bakal lebih menyentuh kalangan muda ketika kaos dibuat lebih 'playful' dan simpel. Kaos dibuat putih polos, misal, kemudian disematkan potongan ikon lukisan S. Sudjojono dan diberi 'quotes' atau nukilan cerita di balik lukisannya.

Kaos-kaos seperti ini tentu lebih menarik minat dan mendekatkan sosok S. Sudjojono pada generasi muda dan mengabadikan karya sekaligus pemikiran Bapak Seni Rupa Modern Indonesia ini.

(asr/asr)

1.本站遵循行业规范,任何转载的稿件都会明确标注作者和来源;2.本站的原创文章,请转载时务必注明文章作者和来源,不尊重原创的行为我们将追究责任;3.作者投稿可能会经我们编辑修改或补充。

相关文章
  • Cerita Mochtar Riady Mendirikan Siloam Hospitals, Kini Tersebar dari Tangerang hingga Labuan Bajo

    Cerita Mochtar Riady Mendirikan Siloam Hospitals, Kini Tersebar dari Tangerang hingga Labuan Bajo

    2025-05-29 11:04

  • Prabowo: Usia Saya 73 Tahun, Saya hanya ingin Meninggalkan Nama Baik

    Prabowo: Usia Saya 73 Tahun, Saya hanya ingin Meninggalkan Nama Baik

    2025-05-29 10:34

  • Chery TIGGO 8 CH Dijual Seharga Rp499 Juta

    Chery TIGGO 8 CH Dijual Seharga Rp499 Juta

    2025-05-29 10:14

  • Sering Pikun? Bisa Jadi Anda Kekurangan Vitamin Ini

    Sering Pikun? Bisa Jadi Anda Kekurangan Vitamin Ini

    2025-05-29 09:27

网友点评