Ahmad Sahroni Desak KPK Selidiki Karyawan yang Terlibat Pungli Rutan: Jangan Tebang Pilih!

Anggota Dewas KPK Albertina Ho, Senin (15/1), mengatakan perkiraan nilai pungutan liar (pungli) di Rumah Tahanan (Rutan) KPK mencapai Rp6,148 miliar.
Sebanyak 93 pegawai KPK diduga terlibat dalam praktik pungli di Rutan KPK. Albertina kemudian menjelaskan nominal yang diduga diterima para pihak terkait perkara pungli tersebut bervariasi. Albertina menyebut penerima terbesar mencapai Rp 504 juta.
Kasus ini pun lantas juga turut mengundang perhatian serius dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Politikus Partai NasDem tersebut ingin seluruh oknum yang terlibat di dalam kasus pungli Rutan KPK, agar segera diusut tuntas.
“Kasus ini kan disinyalir sudah terjadi sejak 2018, itu berarti sudah sekitar 6 tahun yang lalu. Makanya, saya minta KPK dan penegak hukum lainnya, agar memproses seluruh oknum pelaku yang terlibat. Baik itu yang masih bekerja di KPK, ataupun yang sudah tidak. Jangan sampai karena pegawai sendiri, jadi ada tebang pilih dalam kasus ini. Semuanya harus bertanggung jawab di hadapan hukum yang berlaku,” ujar Sahroni dalam keterangan (17/1).
Lebih lanjut, menurut Sahroni, ketegasan KPK dalam menyelesaikan kasus ini akan sangat memperlihatkan komitmen KPK dalam memberantas segala bentuk penyelewengan, termasuk yang terjadi di internal instansinya. Karenanya, Sahroni ingin kasus ini bisa segera dituntaskan.
“KPK harus bisa tunjukkan kepada masyarakat bahwa, komitmen KPK dalam memberantas korupsi dan suap itu memang tajam ke segala arah. Seperti situasi yang sedang dihadapkan pada saat ini, 93 pegawai internal, atau bahkan bisa lebih, terlibat pungli. Nilainya fantastis, milyaran. Bertahun-tahun tidak ketahuan. Nah, masyarakat kini sedang memantau, nih, tindakan tegas apa yang akan KPK lakukan? Apakah bisa KPK selesaikan ini tanpa drama?,” tambah Sahroni.
Oleh karena itu, Sahroni berharap langkah KPK dalam menghadapi situasi ini bisa tetap tegas dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor apa pun.
“Jadi KPK harus jawab seluruh keraguan-keraguan itu. No kompromi, meski ini melibatkan pegawai sendiri,” tutup Sahroni.
相关文章
Antre Panjang, Beauty Enthusiasts Mulai Padati Jakarta X Beauty 2024
Jakarta, CNN Indonesia-- Jakarta X Beauty digelar hari ini, Kamis (6/6). Para beauty enthusiats suda2025-05-29Kembangkan Ekonomi Kreatif Lewat Desain Interior, Wamenekraf Apresiasi Addition Living
Warta Ekonomi, Jakarta - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menghadiri acara pemb2025-05-29Heboh Gratis Ongkir Dibatasi, Ini Kata Komdigi!
Warta Ekonomi, Jakarta - Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nomor 8 Tahun 2025 tenta2025-05-29Tiktok Luncurkan Brand Consideration di Asia Pasifik untuk Bantu Pemasaran Lebih Efektif
Warta Ekonomi, Jakarta - Selama bertahun-tahun, strategi pemasaran kerap berfokus pada dua hal di da2025-05-29Harga Tiket Pesawat ke Jerman Nonton Euro 2024, Mulai Rp7 Jutaan
Jakarta, CNN Indonesia-- Ajang Euro 2024atau Piala Eropa 2024 akan segera dimulai dengan Jerman seba2025-05-29Emiten Milik Aguan (ERAA) Berencana Alihkan Saham Treasury Hasil Buyback untuk Program MESOP
Warta Ekonomi, Jakarta - Emiten milik Sugianto Kusuma alias Aguan, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)2025-05-29
最新评论