Disney Kembali PHK Karyawan di Seluruh Dunia
Raksasa hiburan global, Disney, kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di berbagai belahan dunia. Langkah ini akan berdampak pada pekerja di departemen film, televisi, dan keuangan perusahaan.
Menguti BBC, Senin (9/6/2025) juru bicara Disney mengatakan bahwa perusahaan terus melakukan evaluasi guna mengelola operasional secara lebih efisien, sambil tetap mendorong kreativitas dan inovasi yang menjadi ciri khas Disney.
"Ketika industri kami mengalami transformasi yang sangat cepat, kami terus mencari cara untuk mengelola bisnis secara efisien, sembari mendukung kreativitas dan inovasi yang dinantikan para konsumen," ujar perwakilan Disney.
Baca Juga: Procter & Gamble Akan PHK 7.000 Karyawan, Tarif Trump dan Konsumen Takut Inflasi Jadi Pemicu
Gelombang PHK terbaru ini merupakan lanjutan dari kebijakan efisiensi yang dilakukan sejak tahun 2023, ketika sekitar 7.000 karyawan diberhentikan sebagai bagian dari inisiatif CEO Bob Iger untuk menghemat biaya operasional sebesar $5,5 miliar (sekitar Rp89 triliun).
Karyawan yang terdampak dalam gelombang PHK terbaru ini mencakup berbagai tim, termasuk departemen pemasaran film dan televisi, pengembangan dan casting, serta keuangan korporat.
Namun, Disney menegaskan bahwa tidak ada divisi yang ditutup sepenuhnya, dan bahwa proses PHK dilakukan secara “surgical” atau sangat selektif untuk meminimalisasi jumlah karyawan yang terdampak.
Langkah ini diambil di tengah tekanan besar yang dihadapi industri hiburan, seiring makin banyaknya penonton yang beralih dari TV kabel ke layanan streaming digital. Disney sendiri telah melakukan restrukturisasi besar untuk memperkuat posisi layanan streaming mereka, seperti Disney+ dan Hulu.
Saat ini, Disney mempekerjakan sekitar 233.000 karyawan di seluruh dunia, dengan lebih dari 60.000 di antaranya berada di luar Amerika Serikat.
Meskipun melakukan PHK, Disney mencatat kinerja keuangan yang solid. Dalam laporan kuartal pertama 2025, perusahaan membukukan pendapatan $23,6 miliar, naik 7% dibandingkan periode yang sama pada 2024. Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan jumlah pelanggan Disney+.
Tahun ini, Disney telah merilis beberapa film besar, termasuk Captain America: Brave New World dan versi live-action Snow White. Namun, Snow White mendapat sambutan negatif dan hasil box office yang tidak sesuai harapan.
Sebaliknya, film animasi terbaru Lilo & Stitch mencetak rekor box office di AS saat libur panjang Memorial Day, dengan penjualan tiket global menembus $610 juta sejak dirilis pada Mei 2025, menurut data Box Office Mojo.
(责任编辑:探索)
- 10 Kota di Dunia dengan Pajak Turis Termahal, Ada Rp700 Ribu per Malam
- Apa Benar Tanda
- Mengenal Visa On Arrival Indonesia, Apa Syaratnya bagi Turis Asing?
- Waswas Kolera, Mauritius Larang Penumpang Kapal Pesiar Turun
- Mau Pesta Daging? Siapkan 7 Air Rebusan Daun untuk Turunkan Kolesterol
- FOTO: Keseruan Kelas Taylor Swift di Kampus Filipina
- Waspada, Gula dan Tepung Ternyata Biang Kerok Utama Obesitas
- Pengamanan KTT ASEAN di Labuan Bajo, Polri Kerahkan 2600 Personel
- Khofifah Klaim Sudah Komunikasi Dengan PDI Perjuangan Untuk Maju Pilkada Jawa Timur
- Bacapres 2024, Anies Baswedan Hadiri Buka Puasa Bersama di NasDem Tower
- Alergi Ternyata Bisa Sembuh, Begini Caranya
- 5 Resep dan Kreasi Unik Kue Putri Salju, Sajian Khas Lebaran
- NYALANG: Mengasah Raga, Mendamaikan Jiwa
- Menatap North Cape, Kecantikan di Ujung Dunia Paling Utara
- Tokoh Politik Mulai Ganjar Pranowo Hingga Sandiaga Uno Hadiri Rakernas PDI Perjuangan ke
- FOTO: Nasib Koin
- Rawan Penumpukan, Jokowi Minta Pemudik Memundurkan Jadwal Baliknya
- 5 Tanaman Obat Pembersih Ginjal, Cocok untuk Jaga Kesehatan
- Ini Keamanan Berlapis PLN Untuk Amankan Laga Krusial Timnas Vs Cina
- Polri dan Masyarakat Labuan Bajo Sepakat Sukseskan KTT ASEAN 2023