时尚

Setop, Jangan 'Kuliti' Privasi Korban Femisida

字号+ 作者:quickq官方软件ios 来源:焦点 2025-05-28 17:58:13 我要评论(0)

Jakarta, CNN Indonesia-- Masih teringat dalam benak kasus pembunuhanwanita dalam koper beberapa wakt quickq官网进不去了

Jakarta,quickq官网进不去了 CNN Indonesia--

Masih teringat dalam benak kasus pembunuhanwanita dalam koper beberapa waktu lalu. Kasus itu menjadi salah satu tanda bahwa femisida masih menjadi ancaman di tengah masyarakat.

Komnas Perempuan mencatat, angka femisida di Indonesia masih terus mengkhawatirkan. Pada tahun 2020, tercatat ada 95 kasus femisida. Angka itu meningkat pada 2021 dengan 237 kasus dan 307 kasus pada 2022.

Setop, Jangan 'Kuliti' Privasi Korban Femisida

Setop, Jangan 'Kuliti' Privasi Korban Femisida

Data teranyar mencatat sebanyak 159 kasus femisida pada tahun 2023.

Setop, Jangan 'Kuliti' Privasi Korban Femisida

ADVERTISEMENT

Setop, Jangan 'Kuliti' Privasi Korban Femisida

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Demo Besar-besaran, Perempuan Kenya Berteriak Memprotes Femisida
  • Kenapa Banyak Perkosaan dan Kerap Dianggap Kasus Biasa di India?
  • Update Fakta Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Padang Pariaman

Sayangnya, baik korban maupun keluarga korban femisida belum mendapatkan perlindungan yang maksimal. Tak perlu jauh-jauh menyasar perlindungan di ranah hukum, di media sosial sekali pun, sering kali privasi korban dan keluarga terancam.

Tak sedikit warganet yang merespons kasus-kasus femisida dengan cara yang salah. Alih-alih menghormati privasi, warganet justru menguliti kehidupan korban dan kadang beserta keluarganya.

"Hal ini cukup mengkhawatirkan karena isu ini merupakan isu sensitif," ujar Davies.

Ia berharap agar masyarakat sadar akan pentingnya melindungi privasi korban di media sosial.

"Media sosial dapat membantu perlahan mematahkan stigma-stigma dan domestikasi yang terjadi. Jadi, korban itu harus dilindungi, termasuk di media sosial," ujarnya.

Davies tak menampik bahwa kehadiran media sosial juga memegang peranan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman femisida. Media sosial, lanjut dia, bisa menjadi medium untuk menghapus stigma-stigma negatif terhadap korban.

Stigma-stigma negatif ini pula yang membuat kasus femisida sering sulit terdeteksi.

"Stigma-stigma yang masih menempel hingga saat ini menjadi faktor juga kenapa kasus-kasus femisida jarang dilaporkan dan dicatat oleh pemerintah," ujar Davies.

Davies mengajak masyarakat agar lebih bijak merespons kasus femisida, utamanya di media sosial. Caranya adalah dengan tidak perlu menguliti privasi korban hingga mengulik data pribadi.

Alih-alih fokus dan penasaran dengan korban, lebih baik cari tahu lebih banyak terkait kondisi femisida di Indonesia.

"Kita bisa lebih kritis untuk menerima berita dengan memilah mana yang baik untuk kita. Cari tahu lebih terkait fenomena femisida di Indonesia," ujarnya.

(pli/asr)

1.本站遵循行业规范,任何转载的稿件都会明确标注作者和来源;2.本站的原创文章,请转载时务必注明文章作者和来源,不尊重原创的行为我们将追究责任;3.作者投稿可能会经我们编辑修改或补充。

相关文章
  • 5 Cara Memberikan Pijatan Mesra saat Bercinta, Bikin Si Dia Nyaman

    5 Cara Memberikan Pijatan Mesra saat Bercinta, Bikin Si Dia Nyaman

    2025-05-28 17:10

  • FKHD Mediasi Internal IPPAT Soal Hasil Kongres VII

    FKHD Mediasi Internal IPPAT Soal Hasil Kongres VII

    2025-05-28 15:46

  • 7 Ramuan Ini Bisa Bikin Panjang Umur, Lindungi dari Penyakit Kronis

    7 Ramuan Ini Bisa Bikin Panjang Umur, Lindungi dari Penyakit Kronis

    2025-05-28 15:44

  • Diwarnai Aksi Kejar

    Diwarnai Aksi Kejar

    2025-05-28 15:15

网友点评