Terowongan Bawah Laut Penghubung Eropa dan Afrika, Proyek Mustahil?
Piala Dunia 2030 tidak hanya tentang sepak bola, tetapi ini juga mungkin menjadi momen bersejarah bagi transportasi global. Bayangkan, sebuah terowongan bawah laut yang menghubungkan dua benua, Eropadan Afrika bakal dibangun.
Piala Dunia 2030 sendiri diselenggarakan di enam negara yaitu Argentina, Maroko, Paraguay, Portugal, Spanyol, dan Uruguay.Negara-negara itu mewakili Benua Amerika, Eropa, dan Afrika.
Terowongan ini bukan lagi sekadar mimpi. Rencana pembangunan terowongan yang menghubungkan Spanyol dengan Maroko sedang dipacu, berkat gelaran Piala Dunia dan jalur kereta api cepat Al Boraq di Maroko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperkirakan terowongan ini akan mampu mengangkut 12,8 juta penumpang dan 13 juta ton kargo setiap tahunnya. Selain itu, terowongan ini akan memangkas waktu perjalanan yang signifikan.
Misalnya, perjalanan dari Casablanca ke Madrid yang biasanya memakan waktu dua jam dengan pesawat atau 12 jam dengan mobil, kini hanya akan memakan waktu sekitar lima setengah jam melalui terowongan.
Menteri Transportasi Spanyol, Raquel Sanchez menyampaikan bahwa mereka memulai tahap baru dalam kebangkitan proyek sambungan yang tetap melintasi Selat Gibraltar, yang sudah diluncurkan pada tahun 1981.
"Kami akan memberikan dorongan pada studi proyek yang memiliki kepentingan geostrategis maksimal bagi negara kami dan untuk hubungan antara Eropa dan Afrika," kata Raquel Sanchez, seperti yang dilansir dari The Independent.
Meski terdengar menjanjikan, proyek ini tidaklah sederhana. Survei wilayah yang dilakukan oleh Perusahaan Nasional Studi Selat Maroko (SNED) dan Masyarakat Studi Komunikasi Tetap Spanyol di Selat Gibraltar (SECEGSA) juga mengungkapkan beberapa tantangan logistik.
Pada titik terdalamnya, selat ini berada di kedalaman 2.950 kaki (900 m) ke bawah dan aktivitas seismik rutin di patahan geologi Azores Gibraltar menghadirkan risiko tambahan.
Selain harus melewati garis patahan geologis antara lempeng Eurasia dan Afrika, biaya pembangunannya pun diperkirakan mencapai 7 miliar euro atau sekitar Rp120,7 triliun. Tapi, mengenai jadwal pembangunan dan pembiayaan proyek ini masih belum dipublikasikan resmi.
(anm/wiw)(责任编辑:综合)
- ·Usai Anies, Kini Zulhas Ucapkan Selamat Pencapresan Ganjar
- ·Satu Pelaku Kekerasan Seksual Anak di Tangsel Dilepas, 2 Terduga Pelaku Tunggu Gelar Perkara
- ·Pelaku Wisata Air di Bali Diimbau Waspada Imbas Hujan Berhari
- ·Kasus Dugaan Pelecehan di Miss Universe Indonesia 2023, Polisi Periksa 7 Korban
- ·INFOGRAFIS: 'Rules' Berburu Takjil Lintas Agama
- ·Cak Imin Pengin Bikin Romantis, PKB Rayakan Harlah ke
- ·Ridwan Kamil Ngaku Bersahabat dengan Anies Baswedan di Balik Panggung Politik
- ·FOTO: Menyambut Festival Salju dan Es Harbin di China
- ·14 Bacalon DPD Dinyatakan Memenuhi Syarat di Hari Pertama Pendaftaran
- ·KPK Sebut Muhaimin Syarif Beri Rp 7 Miliar ke Mantan Gubernur Maluku Utara
- ·Ada Dua Versi Doa Buka Puasa yang Populer, Mana yang Sahih?
- ·Cak Imin Pengin Bikin Romantis, PKB Rayakan Harlah ke
- ·IDI Tangerang Akui Dokter yang Dipolisikan Pasien soal Pelecehan Anggotanya, Dukung Proses Hukum
- ·Gandeng Hapimart, Mangga 2 Square Optimistis Tarik Puluhan Ribu Pengunjung Mal
- ·Negara Kehilangan Rp291 Triliun Akibat Produk Palsu
- ·Johan Budi Usai Tes Tertulis Capim: Ingin Mengembalikan Marwah KPK
- ·Lawan Arah hingga Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Lettu GDW Dipastikan Kena Sanksi Disiplin
- ·Tragis, Wanita Hamil Ditemukan Tewas di Kontrakan Cengkareng, Dibunuh Pacar
- ·Indonesia–Prancis Luncurkan Kemitraan Strategis Kebudayaan di Candi Borobudur
- ·Libur Tahun Baru Islam, Ancol Diserbu Puluhan Ribu Pengunjung