您的当前位置:首页 > 娱乐 > Cerita Soetjipto Nagaria Membangun Summarecon Agung, Pelopor Kota Mandiri di Indonesia 正文
时间:2025-06-15 12:59:57 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Soetjipto Nagaria mungkin bukan nama yang sering muncul di media, tapi jeja quickq苹果版下载安装
Soetjipto Nagaria mungkin bukan nama yang sering muncul di media, tapi jejak karyanya bisa dirasakan jutaan orang yang tinggal dan beraktivitas di kawasan-kawasan seperti Kelapa Gading, Serpong, hingga Bekasi. Ia adalah tokoh penting di balik berdirinya PT Summarecon Agung Tbk, salah satu pengembang properti paling berpengaruh di Indonesia.
Lahir pada 6 Desember 1940 dengan nama Liong Sie Tjien, Soetjipto mengenyam pendidikan di sekolah Pa Hoa, Jakarta Barat, sebelum melanjutkan kuliah di Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan lulus pada 1964. Meskipun berbekal gelar teknik kimia, semangat wirausaha dalam dirinya sudah tumbuh sejak dini, berkat lingkungan keluarga yang bersinggungan erat dengan dunia konstruksi—terutama dari sang ayah, seorang pengusaha bangunan yang memberinya dorongan untuk terjun ke dunia bisnis.
Setelah sempat bekerja di sebuah pabrik cat, Soetjipto memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya dengan merintis usaha sendiri. Bersama beberapa kolega, ia mulai membeli tanah dan membangun rumah-rumah kecil di kawasan Jakarta Selatan, seperti Tebet, Cipete, dan Kemang. Langkah awal ini menjadi fondasi berdirinya Summarecon.
Pada tahun 1975, Soetjipto bersama dua keluarga lainnya mendirikan PT Summarecon Agung Tbk. Proyek perdana mereka bukan proyek yang sederhana—mengubah lahan rawa seluas 10 hektar di Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjadi kawasan hunian terpadu. Saat itu, kawasan tersebut masih dianggap tidak menarik secara komersial, namun Soetjipto melihat potensi jangka panjang yang besar. Kini, Kelapa Gading telah berubah menjadi salah satu pusat bisnis, hunian, dan gaya hidup paling berkembang di Jakarta.
Visi besar Soetjipto tak berhenti di sana. Di bawah arahannya, Summarecon berkembang menjadi pelopor konsep kota mandiri di Indonesia. Tidak hanya membangun rumah, perusahaan ini juga membangun sekolah, pusat perbelanjaan, fasilitas rekreasi, hingga infrastruktur kota yang terintegrasi dalam satu kawasan. Konsep inilah yang menjadi ciri khas dan kekuatan bisnis Summarecon hingga hari ini.
Memasuki era 1990-an, Summarecon melebarkan sayap ke luar Jakarta. Proyek besar seperti Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung, hingga pengembangan ke Karawang, Bogor, Makassar, dan Bekasi Utara menjadi bukti keseriusan perusahaan dalam memperluas dampak pembangunan kota modern. Saat ini, setidaknya ada delapan proyek township aktif yang dikelola Summarecon di berbagai kota strategis Indonesia.
Tak hanya properti residensial dan komersial, Summarecon juga mengelola aset seperti Plaza Summarecon, The Summit Apartment, dan The Kensington Office Tower. Di sektor hospitality, perusahaan mengelola fasilitas seperti Harris Hotel Kelapa Gading dan Gading Raya Golf & Klub. Bidang manajemen properti dan investasi pun menjadi bagian penting dalam portofolio perusahaan.
Dalam menjalankan bisnisnya, Soetjipto melibatkan keluarganya secara langsung. Istrinya, Liliawati Rahardjo, serta kedua anaknya, Soegianto dan Herman Nagaria, memegang peran penting di manajemen perusahaan. Melalui PT Semarop Agung, keluarga ini menguasai sekitar 33,8% saham Summarecon, sementara sisanya dimiliki publik.
Selain membangun kota, Soetjipto juga berkomitmen membangun manusia. Ia menjadi salah satu tokoh yang menggagas pendirian kembali Sekolah Terpadu Pahoa pada 2008, sekolah trilingual yang kini berkembang pesat di kawasan Summarecon Serpong dan Crown Gading. Pada tahun 2017, ia juga mendirikan Pradita University dengan konsep Enterprise University, sebuah perguruan tinggi yang fokus pada pengembangan kota modern secara holistik.
Di balik semua kesuksesan tersebut, ada satu hal yang selalu ditekankan Soetjipto: komitmen dan kepercayaan adalah aset utama dalam bisnis. Ia percaya bahwa menjaga reputasi dan fokus pada kualitas jangka panjang jauh lebih penting daripada keuntungan sesaat. Prinsip inilah yang menjadi fondasi etika kerja di seluruh lini Summarecon.
Pada 2015, Forbes pernah mencatat kekayaan Soetjipto Nagaria mencapai sekitar US$400 juta atau setara Rp6,4 triliun. Namun, yang lebih penting dari sekadar angka adalah warisan yang ia tinggalkan—kawasan-kawasan yang dulunya tak dianggap bernilai, kini berubah menjadi pusat kehidupan modern yang nyaman dan berkelas.
Kisah hidup Soetjipto Nagaria adalah bukti nyata bahwa keberanian untuk bermimpi besar, didukung dengan kerja keras, fokus, dan integritas, dapat mengubah rawa menjadi kota, tantangan menjadi peluang, dan mimpi menjadi kenyataan. Sosoknya menjadi inspirasi bagi siapa pun yang ingin menciptakan perubahan, baik di dunia bisnis maupun masyarakat luas.
Pertemuan Nasdem dan Golkar, Surya Paloh: Saya Pikir Hal yang Baik!2025-06-15 12:56
Nah Lho, PDIP Mulai Kesal ke Anies, Karena Ancol...2025-06-15 12:44
Duh!! Dari Hasil Studi, Warganya Anies Gak Siap Hadapi New Normal2025-06-15 12:42
Ruang Kerja Menteri Perdagangan Digeledah KPK, Ini yang Dicari2025-06-15 12:37
Jokowi Ungkap Indonesia Bersaing Puluhan Negara Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U2025-06-15 12:34
Pajak Cuma Dipatok 5 Persen untuk Pembelian Mobil PHEV2025-06-15 11:52
Ekspansi Bisnis, Daewoong Akuisisi Alam Kulkul Boutique Resort di Bali2025-06-15 11:20
FOTO: Perayaan 12 Tahun Sekali Maha Kumbh Mela, Magnet Wisata India2025-06-15 10:40
Kominfo Tak Khawatir Google dan Facebook Angkat Kaki Dari Tanah Air, Siapkan Platform Sendiri?2025-06-15 10:24
Kabar Baik, Harga Baterai Kendaraan Listrik Turun Tajam, Mobi Listrik Jadi Murah Dong?2025-06-15 10:22
Bupati Kapuas dan Istri Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi oleh KPK2025-06-15 12:56
Bali Dinobatkan Jadi Destinasi Terbaik Kedua Dunia versi Tripadvisor2025-06-15 12:13
Bawaslu RI Sarankan Tunda Pilkada 2024, KPU RI: Dasarnya Dia Apa?2025-06-15 12:06
3 Mahasiswa UB Lolos Program AEF 2025 di Malaysia2025-06-15 12:03
Kerap Pamer Rubicon dan Harley Davidson, Harta Kekayaan AKBP Achiruddin Hanya Dilaporkan Rp467 Juta2025-06-15 11:28
Berpotensi Banyak Masalah, Ketua Bawaslu Sarankan Pilkada 2024 Diundur2025-06-15 11:14
Bali Dinobatkan Jadi Destinasi Terbaik Kedua Dunia versi Tripadvisor2025-06-15 11:00
Kalimantan Jadi Salah Satu Perjalanan Impian di Asia Tahun 20252025-06-15 10:56
Jokowi Sebut 3 Tantangan Pers Indonesia Saat ini, 'Ini Kewaspadaan Kita Bersama'2025-06-15 10:50
Jadi Tersangka KPK, Bos PLN Nggak di Indonesia?2025-06-15 10:48