时间:2025-06-07 05:30:44 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Kementerian Perindustrian melaksanakan program pendidikan dan pelatihan vok www.quickq.cn
Kementerian Perindustrian melaksanakan program pendidikan dan pelatihan vokasi industri yang digelar di seluruh unit pendidikan dan pelatihan milik Kemenperin yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Program tersebut merupakan upaya aktif Kemenperin untuk terus menghasilkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, siap kerja dan berdaya saing global.
Baca Juga: Internet 100 Mbps Cuma Rp100 Ribu? Ini Target Ambisius Kemkomdigi!
Saat ini, Kemenperin memiliki 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 9 SMK, dan 7 Balai Diklat Industri (BDI) yang tersebar di 11 provinsi. Seluruh lulusan dari unit pendidikan dan pelatihan vokasi Kemenperin ini sudah terbukti lebih dari 90 persen terserap kerja di perusahaan industri, sedangkan sisanya menjadi wirausaha baru dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
“Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang mengacu kepada penguasaan keahlian terapan tertentu dengan perbandingan kegiatan praktik lebih besar daripada pembelajaran teori, sehingga lulusannya siap untuk bekerja di industri,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Selasa (3/6).
Salah satu wilayah yang merasakan manfaatnya atas kehadiran unit pendidikan vokasi Kemenperin, yakni Provinsi Sumatera Barat. Terdapat tiga unit pendidikan, yaitu Politeknik ATI Padang, SMK-SMTI Padang, dan SMK-SMAK Padang. Selain itu, ada BDI Padang yang rutin menggelar Diklat 3 in 1.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2024 mencapai 76,43 poin atau meningkat 0,79 poin (1,04 persen) dibandingkan tahun sebelumnya yang berada pada 75,64 poin. Indeks tersebut menandakan kualitas hidup masyarakat di suatu wilayah, dengan pendidikan sebagai salah satu indikatornya.
Seluruh unit pendidikan dan pelatihan vokasi Kemenperin telah mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai pihak, baik itu dari dalam maupun luar negeri. Sebab, unit-unit tersebut menjadi role model bagi unit serupa milik kementerian lain atau swasta.
Contohnya, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding memberikan apresiasi langsung dengan melakukan kunjungan kerja di Politeknik ATI Padang dan BDI Padang pada Senin (2/6) kemarin. Selain berinteraksi dengan para siswa dan pengajar, Menteri P2MI juga melihat segala kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana yang ada di kedua satuan kerja di lingkungan Kemenperin tersebut.
“Kami ingin juga membangun ekosistem vokasi yang terintegrasi, meliputi kurikulum kompetensi, pelatihan bahasa, dan sertifikasi untuk mencetak pekerja migran Indonesia yang profesional,” ujarnya. Karding percaya, lulusan dari unit pendidikan dan pelatihan vokasi Kemenperin dapat menghasilkan SDM industri yang siap kerja, baik itu untuk memenuhi kebutuhan di dalam maupun luar negeri.
“Lulusan dari unit pendidikan dan pelatihan ini tidak hanya mampu bekerja di dalam negeri, namun juga berpeluang untuk bekerja ke luar negeri. Apalagi, per Mei 2025, terdapat lebih dari 1,7 juta job order yang tersedia dan tersebar di berbagai sektor,” imbuhnya.
Karding juga mengemukakan, pada periode tahun 2023-2025, jumlah layanan penempatan pekerja migran Indonesia asal Kota Padang tercatat sebanyak 429 orang. Jumlah ini menyumbang 23 persen dari total PMI yang ada di Sumatera Barat.
Di Sumatera Barat sendiri, total layanan penempatan PMI berjumlah 1.844 orang. Adapun lima negara tujuan utama, yaitu Jepang, Malaysia, Arab Saudi, Taiwan dan Korea Selatan dengan dominasi kerja pada sektor fisik dan semi terampil. “Saya ingin melihat bagaimana progres Politeknik ATI Padang dan BDI Padang dalam mencetak SDM industri,” ungkapnya.
Punya Spesialisasi
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan menjelaskan, Politeknik ATI Padang memiliki spesialisasi di bidang industri agro dan kelapa sawit. Politeknik ini tengah menjalin kerja sama internasional dengan Pemerintah Karibia terkait feasibility study untuk pendirian dan pengembangan inkubator bisnis bagi industri kelapa di Saint Lucia dan Guyana.
Halaman BerikutnyaHalaman:
Rahasia Mengeringkan Rambut dengan Cepat dan Tetap Sehat2025-06-07 05:16
Serial Killer: Tersangka Suruh Korban Siti dan Maemunah Cari Orang Ingin Gandakan Uang2025-06-07 05:14
Bandara Kecolongan, Penumpang Gelap di Pesawat Terbang Tanpa Tiket2025-06-07 05:09
Debat Pertama Capres, KPK Bilang Gagasan 01 dan 02 Masih Mentah2025-06-07 04:59
FOTO: Nikmatnya Berbuka Puasa di Sentra Kuliner Kramat2025-06-07 04:42
Buruan Daftar! Kartu Prakerja Gelombang 48 Masih Dibuka, Cek Syaratnya2025-06-07 04:25
Lagi, Kesalahan Anies Dibongkar Orang PDIP2025-06-07 04:21
Ini 4 Jenis Kekerasan Terhadap Perempuan yang Kerap Terjadi di RI2025-06-07 04:06
Bagaimana Hukum Keluar Flek Cokelat saat Puasa?2025-06-07 03:59
KPK Berhasil Lengkapi Koleksi 107 Kepala Daerah yang jadi Tersangka2025-06-07 03:16
Kursi 11A di Pesawat Disebut Terburuk, Window Seat tapi Tanpa Jendela2025-06-07 05:14
Serial Killer: Tersangka Suruh Korban Siti dan Maemunah Cari Orang Ingin Gandakan Uang2025-06-07 04:45
Gelar Ijtima' Ulama Nusantara, Cak Imin Bahas Krisis Global Indonesia2025-06-07 04:43
Pinjaman Daring Makin Masif, Biro Kredit CLIK Himbau Waspadai Hal Ini2025-06-07 04:14
FOTO: Bayi 'Gemoy' Kuda Nil Kerdil yang Langka Lahir di Athena2025-06-07 04:04
CT ARSA Foundation dan Bulog Berbagi Paket Sembako di Hari Disabilitas2025-06-07 03:44
Jelang Lebaran, Anies Sudah Ancang2025-06-07 03:34
Prabowo: Banyak Maling yang Curi Uang Rakyat, Saatnya Perbaiki Mental Elite Bangsa2025-06-07 03:32
Mahfud MD Tegaskan Penangkapan Johnny G Plate Tidak Terkait Politik!2025-06-07 03:29
Kejari Depok Belum Terima Salinan Putusan Buni Yani, Ada Apa dengan MA?2025-06-07 02:45