时间:2025-06-02 15:44:11 来源:网络整理 编辑:热点
Daftar Isi Cara mencegah pneumonia Mycoplasma quickq是什么文件
Para ahli menyarankan agar masyarakat tidak panik merespons ramai infeksi Mycoplasma pneumoniae. Masyarakat tetap diimbau untuk melakukan cara mencegah infeksi Mycoplasma berikut ini.
Bakteri Mycoplasma pneumoniaekini tengah jadi sorotan. Kasusnya bermula dari wabah pneumonia pada anak di China yang diduga disebabkan oleh bakteri tersebut.
Kini, Indonesia juga telah mencatat tiga kasus Mycoplasma pneumoniae. Ketiganya merupakan pasien anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau lihat di literatur, ini [bakteri] sudah ada sejak 1930-an. Ini enggak jadi perhatian sebab pengamatan dari tahun ke tahun gejalanya ringan, enggak perlu rawat inap, rawat jalan saja," kata dokter spesialis paru-konsultan di RSUP Persahabatan Erlina Burhan dalam konferensi pers virtual bersama Kementerian Kesehatan, Rabu (6/12).
Hal yang hampir serupa juga diungkapkan oleh dokter spesialis anak-konsultan RS Cipto Mangunkusumo Nastiti Kaswandani. Ia menyebut bahwa tingkat keparahan Mycoplasma jauh lebih rendah jika dibandingkan pneumonia umumnya yang disebabkan bakteri Pneumococcus dan Covid-19.
Pasien pneumonia pada umumnya menjalani rawat inap. Namun, kasus pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma biasanya dapat membaik hanya dengan rawat jalan.
"Anaknya sakit, tapi dia jalan-jalan, aktivitas seperti biasa, enggak seperti pneumonia khas yang anaknya diinfus, pakai oksigen," imbuh Nastiti dalam kesempatan serupa.
Para ahli mengimbau beberapa langkah pencegahan penyakit infeksi termasuk pneumonia Mycoplasma.
Berikut beberapa cara mencegah Mycoplasma pneumoniae.
![]() |
PHBS termasuk di antaranya memakai masker terutama saat sakit dan berada di tempat ramai dalam waktu lama. Tempat ramai ini misalnya sekolah, tempat kerja, dan transportasi publik.
Selain itu, cuci tangan dengan air dan sabun, menjaga ventilasi udara dalam ruangan tetap baik, dan menghindari asap rokok.
Anak-anak harus mendapat imunisasi lengkap sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Bakteri dapat ditangani dengan antibiotik. Namun, bukan berarti antibiotik bisa dikonsumsi secara bebas. Penggunaan antibiotik harus sesuai resep dokter.
Pasalnya, bakteri juga rentan mengenai orang dengan resistensi antibiotik. Kondisi ini hanya bisa mempersulit proses penyembuhan.
(els/asr)Ikut Dongkrak Ekonomi, TCI Siap Pamerkan Wisata Asli Indonesia2025-06-02 15:42
9 Tips Aman dan Nyaman Mendaki Gunung Saat Musim Hujan2025-06-02 15:31
Per Juli 2018, Inflasi DKI Jakarta Turun Jadi 0,26%2025-06-02 15:16
Soal Putusan Novanto, KPK Pertimbangkan Banyak Hal2025-06-02 15:15
Rayakan Valentine Tak Terlupakan di 6 Destinasi Romantis Ini2025-06-02 15:08
VIDEO: Puasa Ramadan Jadi Jalan Menuju Ketakwaan2025-06-02 15:08
Tak Cuma Daging, 6 Jenis Sayuran Ini Ternyata Tinggi Zat Besi2025-06-02 14:16
Kata Bang Sandi: Relawan Kunci Kesuksesan Asian Games2025-06-02 14:11
KPU Tambah 2 LO Pada Debat Pilpres Keempat2025-06-02 13:28
Isu Minta PKB Dukung Prabowo2025-06-02 13:15
Ungkit Pertemuan Putin dan Zelenskiy, Ini Bocoran Proposal Damai Ukraina di Istanbul2025-06-02 15:38
KPK Segera Limpahkan Berkas Kasus Suap APBD Lampung Tengah2025-06-02 14:56
PDIP Bantah Kadernya Kena OTT KPK2025-06-02 14:55
Bayar Rp9,8 M untuk 3 Menit Melayang di Luar Angkasa, Berani Coba?2025-06-02 14:42
Dalilkan Kecurangan, Hakim MK Sebut BPN Pakai Narasi Akun Facebook2025-06-02 14:06
Anies Baswedan dan Cak Imin Hadiri Rapat Pokja Koalisi Perubahan2025-06-02 13:52
Bayar Rp9,8 M untuk 3 Menit Melayang di Luar Angkasa, Berani Coba?2025-06-02 13:41
Dermaster Luncurkan Filterbaby, Penjaga Kulit Paling Total2025-06-02 13:37
Kasus Covid 19 Kembali Meningkat, Positivity Rate di DKI Jakarta Capai 40 Persen2025-06-02 13:29
Aturan Pantang dan Puasa Katolik Masa Prapaskah 20252025-06-02 13:06